Categories: Berita Gaya Hidup

Angka Stunting di Lombok Tengah Turun Signifikan

Lombok Tengah – Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi salah satu fokus penanganan memperlihatkan hasil positif, yang mana angka Stunting di Lombok Tengah saat ini mengalami penurunan yang signifikan.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram merilis, penurunan angka Stunting di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 3,41% dari 20,81% turun menjadi 17,4%. Data ini didapatkan melalui laporan e-PPGBM.

Penurunan ini terjadi karena beberapa program yang konsisten dilakukan, baik Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, maupun Pemerintah Provinsi NTB, hal tersebut diapresiasi oleh Kepala BBPOM, I Gusti Ayu Adhi Aryapatni di Praya Senin (8/5/2023).

“BBPOM Mataram mendukung Program Bhakti Stunting yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan mereplikasi program tersebut pada desa-desa stunting,” tuturnya.

Baca Juga :  Lalu Iqra Nyatakan Siap Maju Sebagai Calon Ketua KNPI Loteng

Lombok Tengah menjadi salah satu lokus intervensi penanganan Stunting melalui Program Desa Pangan Aman yang merupakan aksi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang aman sampai pada tingkat perseorangan dan memperkuat ekonomi desa.

“Pelatihan kader ini guna membekali kemampuan kader tentang keamanan pangan. Pelatihan untuk kader ini penting dilakukan agar kader tersebut dapat mendampingi komunitas desanya dalam menerapkan prinsip keamanan pangan,” jelasnya.

Selain itu, agar kader dapat melakukan pengawasan sehingga tidak terjadi penyimpangan pada praktek keamanan pangan dilingkungannya. Melalui pelatihan ini diharapkan kompetensi kader desa tentang keamanan pangan dapat ditingkatkan sehingga dapat terus mengawal pelaksanaan keamanan pangan di desa secara berkelanjutan.

Baca Juga :  Polsek Pujut Bersama Warga Temukan Satu Unit Mobil Tanpa Pemilik

Tujuan Kegiatan pelatihan ini, untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dalam melakukan pendampingan implementasi keamanan pangan kepada komunitas desa dan untuk melakukan pengawasan keamanan pangan di desa .

Total Peserta dalam Pertemuan ini sebanyak 104 orang yang terdiri dari Kader PKK, Posyandu, Kader Sekolah, Perwakilan Masyarakat serta Perwakilan Pelaku usaha yang bergerak pada bidang pangan.(tm)

Baca Juga

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mungkin Menarik